Senin, 06 Februari 2012

LIGHT TRAP


LIGHT TRAP                            

A.  Tujuan
1.      Menginventarisasi jenis serangga  yang tertangkap dengan menggunakan light trap.
2.      Membandingkan jumlah serangga yang tertangkap dengan 4  warna lampu yang berbeda.

B.  Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal          :  Sabtu / 14 Mei 2011
Waktu                     :  06.00 WIB sampai selesai
Tempat                    :  Kenagarian Tambangan, Kabupaten Tanah Datar

LAPORAN KULIAH LAPANGAN EKOLOGI HEWAN


LAPORAN KULIAH LAPANGAN EKOLOGI HEWAN

PIT FALL TRAP

Di adakakan pada tanggal 14 – 15 Mei  2011 di Kanagarian Tambangan
 Kabupaten Tanah Datar
                                                                           
UNP

Di ajukan untuk memenuhi persyaratan  mata kuliah ekologi hewan

Safrida Gusni
12666/09
Kelompok 7
Biologi NK


Jurusan  Biologi
FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2011

SISTEM EKSKRESI


SISTEM EKSKRESI
A.     Pengertian Sistem Ekskresi
Pada prinsipnya, pada tubuh manusia terdapat proses metabolisme, yang meliputi pencernaan, peredaran darah dan pernapasan. Dari proses-proses tersebut akan menghasilkan energi dan zat sisa (sampah metabolisme). Zat sisa atau sampah metabolisme lebih sering disebut ekskresi.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
  1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
  2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
  3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
  4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

Dampak Bioteknologi Bagi Kesejahteraan Manusia


Dampak Bioteknologi Bagi Kesejahteraan Manusia
Salah satu mata agenda Konferensi PBB untuk Lingkungan dan Pembangunan (UNCED) adalah “pengelolaan bioteknologi yang berwawasan lingkungan”. Kenyataan ini menunjukkan bahwa bioteknologi dikelilingi oleh kecemasan sosial dan ekologis.
Kecemasan pertama timbul akibat kenyataan bahwa bioteknologi-bioteknologi mengutak-atik jalinan kehidupan itu sendiri, dan menuntut restrukturisasi mendasar pada benak kita, etika kita, beserta berbagai hubungan dan nilai-nilai lingkungan, sosial dan ekonomi kita. Sementara bioteknologi dalam arti yang paling luas merupakan kelompok teknologi yang amat tua, biologi-biologi baru inilah yang menimbulkan berbagai resiko baru dalam bidang sosial, ekologi, ekonomi dan politik. Bioteknologi baru terdiri dari dua kelompok teknologi utama.

Bioetika Sebagai Kontrol Moral Kemajuan Iptek



A.    Pengertian Bioetika
Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika kedokteran tidak mampu lagi menampung keseluruhan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan. Etika kedokteran berbicara tentang bidang medis dan profesi kedokteran saja, terutama hubungan dokter dengan pasien, keluarga, masyarakat, dan teman sejawat. Oleh karena itu, sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan bioetika atau  yang disebut jugadengan etika biomedis.
Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.
Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.
Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of Society, Ethics and Life Sciences, Hasting Center, New York pada tahun 1969. Kini terdapat berbagai isu etika biomedik.
Di Indonesia, bioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakhir yang dipelopori oleh Pusat Pengembangan Etika Universitas Atma Jaya Jakarta. Perkembangan ini sangat menonjol setelah universitas Gajah Mada Yogyakarta yang melaksanakan pertemuan Bioethics 2000; An International Exchange dan Pertemuan Nasional I Bioetika dan Humaniora pada bulan Agustus 2000. Pada waktu itu, Universitas Gajah Mada juga mendirikan center for Bioethics and Medical humanities. Dengan terselenggaranya Pertemuan Nasional II Bioetika dan Humaniora pada tahun 2002 di Bandung, Pertemuan III pada tahun 2004 di Jakarta, dan Pertemuan IV tahun 2006 di Surabaya serta telah terbentuknya Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia (JBHKI) tahun 2002, diharapkan studi bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di seluruh Indonesia pada masa datang.
Humaniora merupakan pemikiran yang beraitan dengan martabat dan kodrat manusia, seperti yang terdapat dalam sejarah, filsafat, etika, agama, bahasa, dan sastra.

Toxoplasma gondii


Toxoplasma gondii

http://www.kucing.biz/_kucing/_gambar/_utama/e23-toxoplasma-gondii-3.jpg
http://www.kucing.biz/_kucing/_gambar/_utama/e23-toxoplasma-gondii-4.jpg
Gambar Parasit Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii adalah protozoa mikroskopik yang menyebabkan penyakit yang disebut toksoplasmosis. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa lebih dari 30% dari populasi manusia terinfeksi. Sebagai contoh, di Jerman dan Perancis kebanyakan orang membawa parasit, sedangkan di Korea Selatan itu cukup langka. Lebih dari 60 juta orang di Amerika Serikat dikatakan terinfeksi. Toksoplasmosis biasanya asimtomatik, karena sistem kekebalan tubuh kita menjaga parasit dari menyebabkan penyakit. Penyakit ini lebih problematis bagi wanita hamil dan orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Kucing adalah host utama dan manusia dan hewan berdarah hangat host hanya menengah. Dalam pengertian ini Toxoplasma gondii bukan parasit manusia murni.
Manusia terinfeksi melalui :
  • transfusi darah atau transplantasi organ (sangat jarang)
  • mengkonsumsi daging setengah matang, yang terinfeksi (terutama domba, daging babi dan daging rusa)
  • menelan air, tanah (misalnya, menempatkan jari-jari kotor di mulut) atau apa pun yang telah terkontaminasi dengan kotoran kucing
  • ibu-ke-anak transmisi. Seorang ibu hamil yang baru saja terinfeksi Toxoplasma gondii dapat menularkan infeksi tersebut kepada bayi yang belum lahir (infeksi kongenital). Dia mungkin tidak memiliki gejala apapun, tetapi anak yang belum lahir akan menderita dan mengembangkan penyakit.

NEMATODA USUS


Nematoda Usus


Diantara cacing nematoda yang terdapat di usus adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma dduodenale ,Trichiurus trichiura, Strongyloides stercoralis,Oxyuris vermicularis, Trichinella spiralis,dan  Trychostrongylus sp.

Morfologi dan siklus hidup

a.       Ascaris lumbricoides ( cacing gelang )

Nama Penyakit
Askariasis
Hospes
Manusia
Distribusi geografik
Kosmopolit
Morfologi Cacing Dewasa
  • Bentuk silindris
  • Kepala & ekor lancip
  • Kutikula bergaris-garis melintang
  • Mulut mempunyai 3 buah bibir, 1 dorsal-2 papil peraba, 2 ventrolateral 1 papil peraba
  • ♂ : panjang 15-31 cm, diameter 2-4 mm,ekor melingkar, memiliki 2 spikula
  • ♀ : panjang 22-35cm, diameter 3-6mm,ekor lurus, pada 1/3 bagian anterior memiliki cincin kopulasi, uterus 2/3 posterior

Telur
  • cacing betina mengandung ±27 juta telur dan mampu bertelur ±200.000 butir tiap harinya.
  • Berdasarkan jumlah lapisannya, terdapat 2 jenis telur:
    • Telur corticated : memiliki 3 lapisan, dari luar ke dalam :albumin,hyaline, vitteline
    • Telur decorticated : memiliki 2 lapisan, karena lapisan albumin terlepas
  • Telur fertile : ukuran ±60x45 mikron,oval,dinding tebal, corticated atau decorticated ,berisi embrio
  • Telur infertile : ukuran ±90x40 mikron, bentuk bulat lonjong atau tidak teratur, corticated atau decorticated, dalamnya bergranula
  • Telur fertile berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu 3 minggu
  • Telur berkembang baik pada tanah liat, kelembaban tinggi, dan suhu antara 250-300


Larva
  • Larva bentuk infektif menetas di usus halus
  • Larva memasuki siklus paru sebelum menetap di usus halus
Patologi Klinis
  • Larva dapat menyebabkan sindrom Loeffler , bronkopneumonia
  • Cacing dewasa menyebabkan gangguan ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi
  • Pada infeksi berat, terutama pada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi
  • Cacing dewasa dapat menyebabkan ileus obstruktif
  • Infeksi ektopik ( infeksi di tempat tidak biasa, seperti apendiks,peritoneum,saluran empedu,trakea)
Diagnosis
  • Ada telur dalam tinja
  • Cacing dewasa keluar dari mulut, hidung, atau tinja
Terapi
  • Piperazin sitrat,pirantel pamoat,mebendazol, dan albendazol

PROTOZOA (PARASIT MALARIA)


PROTOZOA (PARASIT MALARIA)
           
            Penyakit malaria adalah penyakit menular yang menyerang dalam bentuk infeksi akut ataupuan kronis. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual, yang masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anhopeles betina. Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa italia yaitu mal = buruk dan area = udara atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa – rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura dan paludisme
            Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus Plasmodium. Plasmodium ini merupakan protozoa obligat intraseluler. Pada manusia terdapat 4 spesies yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles ataupun ditularkan langsung melalui transfusidarah atau jarum suntik yang tercemar serta dari ibu hamil kepada janinnya.

Siklus Hidup Plasmodium
Parasit malaria memerlukan dua hospes untuk siklus hidupnya, yaitu manusia dan nyamuk Anopheles betina.
1 Silkus Pada Manusia
Pada waktu nyamuk Anopheles infektif mengisap darah manusia, sporozoit yang berada dalam kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dsalam peredaran darah selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi tropozoit hati. Kemudian berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000 sampai 30.000 merozoit hati. Siklus ini disebut siklus eksoeritrositer yang berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. Pada P. vivax dan P. ovale, sebagian tropozoit hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang memjadi bentuk dorman yang disebut hipnozoit. Hipnozoit tersebut dapat tinggal di dalam sel hati selama berbulan-bulan sampai bertahun- tahun. Pada suatu saat bila imunitas tubuh menurun, akan menjadi aktif sehingga dapat menimbulkan relaps (kambuh).
Merozoit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan masuk ke dalam peredaran darah dan menginfeksi sela darah merah. Di dalam sel darah merah, parasit tersebut berkembang dari stadium tropozoit sampai skizon (8-30 merozoit). Proses perkembangan aseksual ini disebut skizogoni. Selanjutnya eritrosit yang terinfeksi skizon) pecah dan merozoit yang keluar akan menginfeksi sel darah merah lainnya. Siklus inilah yang disebut dengan siklus eritrositer. Setelah 2-3 siklus skizogoni darah, sebagian merozoit yang meninfeksi sel darah merah dan membentuk stadium seksual yaitu gametosit jantan dan betina.

PROTOZOA


PROTOZOA

Hal-hal yang berpengaruh terhadap kasus zoonosis parasiter pada manusia adalah:
1.    aspek sosial budaya atau ekonomi; di antaranya adalah jenis pekerjaan.
Sebagai pemburu juga pekerja hutan, mereka lebih terbuka kemungkinannya untuk memperoleh zoonosis parasiter dari hewan buruan dan hewan liar di hutan sebagai reservoirnya. Berbeda dengan pekerja pengalengan susu, daging atau ikan yang secara langsung lebih terbuka terhadap penularan zoonosis parasiter dari jenis toksoplasmosis, hidatidosis dan larva migran.
2.     Aspek ekologi
Bertambahnya populasi atau dengan adanya transmigrasi, yang akan mengubah keadaan lingkungan. Perubahan ekologi, seperti adanya 2 ekosistem yang semula terpisah, kemudian bersatu dan dapat menjadi fokus baru bagi berbagai penyakit zoonosis; di antaranya schistosomiasis, trypanosomiasis, paragonimiasis dan sebagainya
3.     Aspek iklim dan cuaca
Sebagai contoh: negara Indonesia dengan iklim tropis, panas, tetapi curah hujan cukup sehingga kelembabannya cukup pula. Hal tersebut memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis parasit selagi berada di luar tubuh hospesnya. Contoh: sporulasi ookista Toxoplasma gondii, pembentukan telur infektif berbagai cacing parasit usus, demikian pula bagi kelangsungan hidup berbagai vektor dan hospes perantara yang sangat dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Faktor-faktor yang mendukung siklus hidup zoonosis parasiter di daerah endemis, di antaranya: faktor bangsa, ethnis, agama, populasi geografis.

NUTRISI MIKROORGANISME


KEBUTUHAN  MIKROORGANISME TERHADAP NUTRISI
Mikroorganisme (mikroba) memerlukan bahan makan atau nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Pengertian nutrien secara umum adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan (Anonim a, 2008). Dalam biologi menurut Irianto (2007) makanan diartikan sebagai substrat yang dapat dipakai dalam metabolisme, guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun dan atau memperoleh tenaga atau energi bagi sel. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Untuk keperluan hidupnya meliputi proses metabolisme dan penyediaan bahan sel serta energi, mikroba atau bakteri memerlukan bahan makanan atau nutrien. Menurut Schlegel (1994) menyebutkan bahan makanan mikroorgnisme adalah bahan-bahan yang terlarut dalam air yang digunakan mikroorganisme untuk membentuk bahan sel dan memperoleh energi.
Bahan makanan tersebut dinamakan nutrien, sedangkan proses mengasimilasi makanannya disebut nutrisi. Nutrien adalah substansi anorganik dan organik yang ada dalam larutan melintasi membran sitoplasma (Nutrients is the chemicals from the environment of which a cell is built). Agar dapat mendapatkan nutrien dari makanan, sel harus mampu mencerna makanan itu, yaitu mengubah molekul-molekul protein, karbohidrat dan lipid yang komplek dan besar menjadi molekul yang sederhana dan kecil yang segera melarut sehingga dapat memasuki sel. Proses mengasimilasikan makanan itulah yang disebut nutrisi.
Persyaratan nutrisi bagi organisme secara umum adalah sebagai berikut.
Nutrisi sebagai sumber energi. Semua organisme hidup membutuhkan sumber energi. Beberapa bentuk kehidupan, seperti tumbuhan hijau, dapat menggunakan energi pancaran atau cahaya dan dinamakan fototrof. Yang lain, seperti hewan bergantung pada oksidasi atau kehilangan elektron dari suatu atom. Senyawa-senyawa kimia untuk memperoleh energinya.

kualitas air


a.     Pengertian kualitas air
Kualitas air adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kimia, fisik, dan karakteristik biologi air, biasanya dalam hal kesesuaian untuk tujuan tertentu. Meskipun pengukuran ilmiah digunakan untuk menentukan kualitas air, itu bukan hal sederhana untuk mengatakan bahwa "air ini bagus," atau "air ini adalah buruk." Setelah semua, air yang sangat baik untuk mencuci mobil dengan mungkin tidak cukup baik untuk melayani sebagai air minum di pesta makan malam untuk PresidenKetika rata-rata orang bertanya tentang kualitas air, mereka mungkin ingin tahu apakah air cukup baik untuk digunakan di rumah, untuk bermain di dalam, untuk melayani di restoran, dll, atau jika kualitas perairan alami kami cocok untuk perairan tumbuhan dan hewan. (http : Google. go.id)

Faktor – faktor lingkungan abiotik


a.      Suhu/temperatur
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.
Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius.
Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas.

keragaman jenis


A.       Pengertian keragaman jenis

Keragaman jenis disebut juga keheterogenan jenis, merupakan ciri yang unik untuk menggambarkan struktur komunitas di dalam organisasi kehidupan.  Suatu komunitas dikatakan mempunyai keragaman jenis tinggi, jika kelimpahan masing-masing jenis tinggi dan sebaliknya keragaman jenis rendah jika hanya ter-dapat beberapa jenis yang melimpah.

ekosistem


A.     Konsep ekosistem

Ekosistem : suatu unit lingkungan hidup yang didalamnya terdapat hubungan fungsional yang sistematik antar sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan komponen lingkungan abiotik.

Kelestarian komponen biotik dan kesesuaiannya dengan kondisi habitat menentukan kelestarian ekosistem. Hubungan fungsional yang ada di dalam ekosistem adalah proses – proses yang melibatkan seluruh komponen boitik dan faktor – faktor lingkungan abiotik untuk mengolah sumber daya yang masuk ke dalam ekosistem.

Proses – proses fungsional yang dimaksud adalah transformasi dan aliran energi, hubungan makan dan dimakan, siklus materi, aksi-reaksi antara faktor abiotik dengan komponen biotik.

B.     Rantai dan jaring – jaring makanan

1.      Rantai makanan

Rantai makanan merupakan prinsip yang menjelaskan tentang hubungan antara produsen, konsumen dan prngurai dalam memperoleh makanan.
Rantai makanan : hubungan yang diuraikan itu merupakan hubungan memakan – dimakan.

Komponen rantai makanan
1.      Herbivora
2.      Karnivora
3.      Omnivora
4.      Dekomposer

Metode Line transek


Metode Line transek
Pengertian
Transek adalah jalan yang sepanjang satu catatan dan jumlah kejadian fenomena penelitian (tanaman misalnya mencatat setiap contoh).
Hal ini membutuhkan pengamat untuk bergerak sepanjang jalur tetap dan untuk menghitung kejadian di sepanjang jalan dan, pada saat yang sama, memperoleh jarak objek dari jalan. Hal ini menyebabkan perkiraan daerah yang dicakup, perkiraan cara di mana meningkatkan kemungkinan pendeteksian dari 0 hingga 1 sebagai salah satu pendekatan jalan. Dengan menggunakan dua sosok seseorang dapat sampai pada perkiraan kepadatan sebenarnya objek.
Estimasi kelimpahan populasi biologis (seperti spesies mamalia terestrial) dapat dicapai dengan menggunakan beberapa jenis metode transek, seperti strip transek, transek garis , transek sabuk , transek titik  dan transek garis melengkung.
Urbanis Baru perencana kota menggunakan istilah transek untuk merujuk pada varietas penggunaan lahan dari inti kota ke batas desa Umum Baru klasifikasi transek Perkotaan (dari tertinggi kepadatan terendah) adalah: inti kota, pusat kota, umum perkotaan , pinggiran kota, pedesaan, dan alami. (http://translate.google.co.id.2011:a)
Garis transek Sebuah tape atau string diletakkan di tanah dalam garis lurus antara dua kutub sebagai panduan untuk metode sampling yang digunakan untuk mengukur distribusi organisme. Sampling ketat terbatas pada organisme yang benar-benar menyentuh garis. (http://translate.google.2011:b)
Pembagian
             Metode transek biasa digunakan untuk mengetahui vegetasi tertentu seperti padang rumput dan lain-lain atau suatu vegetasi yang sifatnya masih homogen.
Terdapat 3 metode transek:
1. Metode Line Intercept (line transect)
Metode line intercept biasa digunakan oleh ahli ekologi untuk mempelajari komunitas padang rumput. Dalam cara ini terlebih dahulu ditentukan dua titik sebagai pusat garis transek. Panjang garis transek dapat 10 m, 25 m, 50 m, 100 m. Tebal garis transek biasanya 1 cm. Pada garis transek itu kemudian dibuat segmen-segmen yang panjangnya bisa 1 m, 5 m, 10 m. pengamatan terhadap tumbuhan dilakukan pada segmen-segmen tersebut. Selanjutnya mencatat, menghitung dan mengukur panjang penutupan semua spesies tumbuhan pada segmen-segmen tersebut. Cara mengukur panjang penutupan adalah memproyeksikan tegak lurus bagian basal atau aerial coverage yang terpotong garis transek ketanah.  
2. Metode Belt Transect
Metode ini biasa digunakan untuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya. Cara ini juga paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topograpi, dan elevasi. Transek dibuat memotong garis-garis topograpi, dari tepi laut kepedalaman, memotong sungai atau menaiki dan menuruni lereng pegunungan.
Lebar transek yang umum digunakan adalah 10-20 meter, dengan jarak antar antar transek 200-1000 meter tergantung pada intensitas yang dikehendaki. Untuk kelompok hutan yang luasnya 10.000 ha, intensitas yang dikendaki 2 %, dan hutan yang luasnya 1.000 ha intensitasnya 10 %.
3. Metode Strip Sensus
Metode ini sebenarnya sama dengan metode line transect, hanya saja penerapannya untuk mempelajari ekologi vertebrata teresterial (daratan). Metode strip sensus meliputi, berjalan disepanjang garis transek, dan mencatat spesies-spesies yang diamati disepanjang garis transek tersebut. Data yang dicatat berupa indeks populasi (indeks kepadatan).
Cara Analisis Data
                                       
A. Nilai Frekuensi Mutlak jenis      = ∑ Plot yang diduduki jenis / ∑ Plot yang dibuat
                                                     
                      
B. Nilai Frekuensi relatif jenis (FRi)   = ∑  FMi / ∑  plot FM X 100%
                     
                      
C. Nilai Kerapatan Mutlak (Kmi)      = ∑ Total ind jenis i / ∑  luas total area pengambilan contoh
                     
                     
D. Nilai Kerapatan Relatif (KRi)    = ∑  KMi / ∑  KM seluruh jenis           
E. Nilai Dominansi Mutlak (DMi)    =luas bidang dasar jenis i / Luas bidang dasar seluruh jenis
                
                       
F. Nilai Dominansi Relatif (DR)    = DMi / DM seluruh jenis
                       

G. Nilai Indeks Penting (INP)        =  ( FR + KR + DR ) %

Nilai Indeks Penting (INP) berkisar antara 0-3 (atau 300 %).
Nilai penting ini dapat digunakan untuk mengetahui dominansi suatu spesies dalam komunitas.   ( http://indonesianbiodiversity.org.2011:c )

Deskripsi singkat dari metode garis-transek

Ada beberapa cara yang mungkin untuk memperkirakan jumlah individu dalam suatu daerah. Salah satunya adalah untuk menghitung mereka semua (jumlah total). Total jumlah tidak memiliki ketidakpastian yang terkait, tetapi biasanya tidak mungkin logistik untuk populasi yang menempati area yang luas. Alternatif adalah "transek strip" di mana pengamat mendefinisikan strip dengan lebar tertentu, dan menghitung semua individu dalam strip.. Kepadatan estimasi kemudian digunakan untuk ekstrapolasi ke daerah ditemukan, untuk mendapatkan estimasi populasi. Asumsinya adalah bahwa semua individu dalam strip terdeteksi, membatasi lebar strip..
Meskipun satu dapat menyesuaikan perkiraan jika ada yang tahu proporsi pengamatan tidak terjawab, adalah penting bahwa probabilitas deteksi tidak menurun dengan jarak dari pusat strip. Semua pengamatan luar strip harus dilewati dari analisis. transek Strip telah digunakan dan dievaluasi untuk beruang kutub (Wiig dan Bakken 1990). Metode transek garis memiliki banyak kesamaan dengan metode transek strip, tapi membiarkan probabilitas deteksi menurun dengan jarak dari garis survey, dan menggunakan fungsi deteksi untuk memperkirakan kepadatan.. Satu masih perlu untuk mengamati semua individu "di" baris, atau dengan cara lain, untuk memperkirakan proporsi satu ketinggalan di garis untuk koreksi.
Asumsi untuk transek line (Buckland et al 2001.):
  1. Sejumlah besar transek secara acak dialokasikan di daerah penelitian independen dari distribusi populasi survei
  2. Semua individu pada baris yang terdeteksi dengan pasti (g (0) = 1)
  3. Hewan gerakan lambat dibandingkan dengan gerakan pengamat
  4. Jarak diukur tanpa kesalahan (http://translate.google.co.id)









DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Transect
http://transek.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://pbsg.npolar.no/en/methods/linetrans.html

alat - alat di laboratorium


1.      Higrometer (Hygrometer)

Hygrometer+Analog

Higrometer (hygrometer) adalah perangkat untuk menentukan kelembaban atmosfer yang dapat menunjukkan kelembaban relatif (persentase kelembaban di udara), kelembaban mutlak (jumlah kelembaban) atau keduanya. Beberapa higrometer standar hanya mampu menginformasikan dua keadaan seperti pada kondisi udara kering atau basah. Sedangkan jenis higrometer lainnya merupakan bagian dari perangkat yang disebut humidistats, yang digunakan untuk mengontrol pelembab udara atau pengering untuk mengatur kelembaban udara.

2.      Higrometer Digital

Hygrometer+Digital+dengan+Alarm
Higrometer ini dilengkapi alarm  biasanya digunakan dalam peramalan cuaca, memantau kelembaban di laboratorium, area penyimpanan dan pembuatan tanaman, di mana tingkat kelembaban tertentu harus dijaga.

3.      Termometer Raksa
image
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Thermometer air raksa bisa juga disebut sebagai thermometer manual, karena cara pembacaannya masih manual. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama. Namun ada juga beberapa termometer mengandung alkohol dengan tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.
Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras.
Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 °C (-37.89 °F) dan hanya dapat digunakan pada suhu diatasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku sehingga tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika termometer mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak disana ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke kondisi awal. Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat yang hangat saat temperatur di bawah -37 °C (-34.6 °F). Pada area di mana suhu maksimum tidak diharapkan naik di atas - 38.83 ° C (-37.89 °F) termometer yang memakai campuran air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku of -61.1 °C (-78 °F).
Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;
a.   Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
b. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
c.  Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
d. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
4.      Termometer Ruangan
Fungsi dari termometer ruang adalah untuk menguur suhu ruangan. Oleh karena itu, termometer ini sering kita lihat dipasang pada dinding ruangan. Karena suhu ruangan hampir tidak mungkin melebihi 50°C dan tida mungkin kurang dari -50°C, skala termometer ruang terbatas hanya dari skala -50°C sampai dengan suhu 50°C.

5.      Termometer Tanah
Pengukuran suhu tanah pada lapisan atas perlu dilakukan lebih intensif (lebih sering) dari pada interval kedalaman yang lebih dalam, karena fluktuasi suhu tanah lebih besar dan perubahan suhu yang berlangsung lebih cepat pada lapisan atas tanah tersebut. Dengan pertimbangan ini World Meteorogical Organization (WMO) merekomendasikan pengukuran tanah pada kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Pengamatan suhu tanah pada kedalaman 5, 10 dan 20 cm dilakukan tiga kali sehari, sedangkan yang 50 dan 100 cm dilakukan satu kali pada sore hari.
Hal yang perlu diperhatikan adalah harus diusahakan agar membaca termometer dengan cepat dan cermat sehingga menghindarkan kesalahan paralaks. Untuk kedalaman 5 sampai 30 cm biasanya dipakai termometer yang bisa dibaca dari luar, sedangkan untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm biasanya dipakai termometer air raksa yang dimasukkan dalam tabung yang kuat.
Cara membaca termometer pada kedalaman 50 cm dan 100 cm :
  • Buka tutup tabung besi
  • Tarik tabung gelas yang terikat pada rantai dengan hati-hati
  • Pegang ujung gelas yang terikat dengan rantai
  • Baca termometer sampai persepuluhan derajat dengan cepat dan cermat
  • Waktu membaca usahakan membelakangi matahari, untuk menghindari pengaruh sinar matahari terhadap ketelitian pembacaan.
  • Kembalikan termometer ke tempat semula dengan hati-hati.
Suhu tanah berpengaruh terhadap proses-proses metabolisme dalam tanah, seperti mineralisasi, respirasi mikroorganisme dan akar serta penyerapan air dan hara oleh tanaman. Laju fluks panas ke dalam tanah ditentukan gradien suhu dan konduktivitas tanah yang nilai dipengaruhi oleh lengas dan bahan organik.
Fluktuasi suhu tanah bergantung pada kedalaman tanah. Karena pola tingkah laku perambatan panas tersebut, maka fluktuasi suhu tanah akan tinggi pada permukaan dan akan semakin kecil dengan bertambahnya kedalaman. Suhu tanah maksimum pada permukaan tanah akan tercapai pada saat intensitas radiasi matahari mencapai maksimum, tetapi untuk lapisan yang lebih dalam, suhu maksimum tercapai beberapa waktu kemudian. Semakin lama untuk lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini disebabkan karena dibutuhkan waktu untuk perpindahan panas dari permukaan ke lapisan-lapisan tanah tersebut.
Panas yang diterima permukaan tanah ditransfer ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui proses Konduksi. Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan waktu. Akibatnya suhu maksimum dan minimum di dalam tanah akan mengalami keterlambatan. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akan terasa ke lapisan yang lebih dalam.
Suhu tanah umumnya rata-rata lebih besar daripada suhu daripada suhu di atmosfer sekelilingnya. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan panas di tanah lebih lama daripada di udara. Suhu tanah yang tertutup tanaman lebih kecil daripada suhu tanah gundul, karena tanaman memerlukan energi untuk keperluan transpirasi.

6.      Insect Net
Adalah alat penangkap serangga yang mampu untuk menangkap serangga dengan meletakkan corong penutup pada saat serangga hinggap. Sehingga untuk koleksi serangga tidak akan merusak struktur morfologi atau anatomi serangga. Dapat dibuat dengan alat yang lebih sederhana yaitu plastik yang diikatkan pada setangkai ranting kayu.

7.      Pitfall Trap
Perangkap jebak yang digunakan yaitu pitfall trap dari Barber, berupa gelas plastik berisi formalin 4%, larutan gula dan detergen yang diletakan tertanam didalam tanah. Spesimen serangga permukaan tanah yang dikoleksi kemudian diidentifikasi. Selanjutnya dilakukan analisis data terhadap serangga permukaan tanah yang diperoleh meliputi kelimpahan, frekuensi dan indeks diversitas menurut Simpson.
8.      Light Trap
Untuk membasmi hama yang menyerang batang tanaman padi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Light Trap dengan menggnakan sinar monokhromatis biru yang disukai fototaksis mata facet hama . Cara ini merupakan cara yang efektif, murah dan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan harganya dapat dijangkau oleh petani khususnya kalangan menengah kebawah serta dapat dipakai berulangkali.

9.      Anemometer
Anemometer adalah sebuah alat untuk mengukur kecepatan angin, dan merupakan umum stasiun cuaca instrumen. Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti angin. Gambaran pertama yang diketahui anemometer yang diberikan oleh Leon Battista Alberti sekitar 1450. Mereka juga sangat mudah untuk membuat sebagai sebuah proyek.
Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas: yang mengukur kecepatan angin, dan mereka yang mengukur tekanan angin itu, tetapi karena ada hubungan yang erat antara tekanan dan kecepatan, anemometer yang dirancang untuk yang akan memberikan informasi tentang keduanya.

10.  Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.


11.  Sound level meter
Sound level meter mengukur tingkat tekanan suara dan biasanya digunakan dalam polusi suara studi kelayakan untuk kuantifikasi hampir kebisingan, tapi terutama untuk industri, lingkungan dan kebisingan pesawat . Namun, membaca diberikan oleh meter tingkat suara tidak berkorelasi dengan baik untuk-dianggap kenyaringan manusia, karena ini meter kenyaringan diperlukan. Standar Internasional saat ini kinerja Tingkat sound meter IEC 61672:2003 dan ini mandat masuknya A-frekuensi- bobot filter dan juga menjabarkan pembobotan frekuensi lain dari C dan Z (nol) bobot frekuensi. B yang lebih tua dan frekuensi D-bobot sekarang usang dan tidak lagi dijelaskan dalam standar.

12.  Light meter
Sebuah light meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah cahaya . Dalam fotografi , pengukur cahaya yang sering digunakan untuk menentukan tepat pemaparan untuk foto. Biasanya meter cahaya akan mencakup sebuah komputer, baik digital atau analog , yang memungkinkan fotografer untuk menentukan kecepatan rana dan f-number harus dipilih untuk eksposur optimal, mengingat situasi pencahayaan tertentu dan kecepatan film .
Light meter juga digunakan di bidang sinematografi dan desain indah , dalam rangka untuk menentukan tingkat cahaya yang optimal untuk sebuah adegan. Mereka digunakan dalam bidang umum pencahayaan , di mana mereka dapat membantu untuk mengurangi jumlah cahaya limbah yang digunakan di rumah, polusi cahaya di luar ruangan, dan tanaman tumbuh untuk memastikan tingkat cahaya yang tepat.

13.  Lux meter
Sebuah lux meter adalah alat untuk mengukur kecerahan. Ini khusus mengukur intensitas dengan kecerahan yang tampak oleh mata manusia. Hal ini berbeda dengan pengukuran dari energi cahaya yang sebenarnya dihasilkan oleh atau tercermin dari suatu obyek atau sumber cahaya.
lux adalah satuan pengukuran kecerahan, atau lebih tepatnya, pencahayaan. Akhirnya berasal dari candela , unit standar pengukuran untuk kekuatan cahaya. candela adalah jumlah tetap, kira-kira setara dengan kecerahan satu lilin.
Sementara candela adalah satuan energi, memiliki unit setara yang dikenal sebagai lumen, yang mengukur cahaya yang sama dalam hal persepsi dengan mata manusia. Satu lumen setara dengan cahaya yang dihasilkan pada satu arah dari sumber cahaya peringkat satu candela. lux ini memperhitungkan luas permukaan dimana cahaya ini tersebar, yang mempengaruhi bagaimana terang itu muncul. Satu lux sama dengan satu lumen menyebarkan cahaya di satu permukaan satu meter persegi.
14.  Secchi disk

Secchi disk, yang diciptakan pada tahun 1865 oleh Pietro Angelo Secchi SJ , adalah lingkaran disk yang digunakan untuk mengukur air transparansi dalam lautan dan danau . Disk dipasang pada sebuah tiang atau baris, dan menurunkan perlahan-lahan ke dalam air. kedalaman di mana pola pada disk tidak lagi terlihat diambil sebagai ukuran transparansi air. Langkah ini dikenal sebagai kedalaman Secchi dan berhubungan dengan air kekeruhan .


15.  Plankton net

Konstruksi plankton net
  1. Cincin: terletak di atas dan berfungsi sebagai pengikat tali dan sebagai penarik plankton net. Cincin biasanya terbuat dari besi. Diameter cincin berbeda – beda tergantug dari merk dan jenis plankton net, namun pada umumnya diameter cincin ini yaitu 15 – 25cm.
  2. Tali: berfungsi untuk menghubungkan jaring dengan cincin. Panjang tali bervariasi tergantung jenis plankton net dan jenis plankton yang akan diambil, namun biasanya tali yang digunakan berukuran 25 – 50cm
  3. Kawat: digunakan untuk membentuk net atau mulut jaring sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Diameter kawat biasanya 31cm untuk fitoplankton dan 45cm untuk zooplankton.
  4. Jaring: digunakan biasanya dari bahan nilon. Mesh size dari jaring ini biasanya 30 – 50 µm untuk fitoplankton dan 150-175 µm untuk zooplankton, panjang jaring sekitar 4-5 kali diameter mulut jaring.
  5. Botol/ bucket: berfungsi untuk menyimpan sampel air yang telah disaring oleh plankton net.






DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Sound_level_meter di unduh tanggal 18 Maret 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Barometer di unduh tanggal 18 Maret 2011.