Senin, 06 Februari 2012

LIGHT TRAP


LIGHT TRAP                            

A.  Tujuan
1.      Menginventarisasi jenis serangga  yang tertangkap dengan menggunakan light trap.
2.      Membandingkan jumlah serangga yang tertangkap dengan 4  warna lampu yang berbeda.

B.  Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal          :  Sabtu / 14 Mei 2011
Waktu                     :  06.00 WIB sampai selesai
Tempat                    :  Kenagarian Tambangan, Kabupaten Tanah Datar



C.  Dasar Teori
Sebuah lampu perangkap sederhana dapat dibuat dari sebuah botol, satu botol aqua yang bisa di tembus  cahaya. Anda dapat membeli 1 aqua ukuran besar dan memotong bagian dekat cahaya lampu dengan ukuran yang di sesuaikan. Selanjutnya lampu digantung melalui saluran pada tutup botol. Pada bagian bawah botol bisa dimasukkan minyak sehingga serangga yang terbang ke bola lampu jatuh kedalam botol dan terjebak dalam genangan minyak. Hal ini digunakan untuk mencegah serangga dapat terbang bebas kembali keluar botol.    ( Anonime a, 2009 : 1).
Perangkap ini awalnya dikembangkan untuk sampel secara medis bagi serangga seperti nyamuk, midges, pasir-lalat dan lalat hitam. Namun, telah terbukti bermanfaat dalam menangkap hama pertanian dan berbagai serangga kecil lainnya. Sebuah penutup aluminium dipasang untuk membantu  mengeluarkan  hujan, tetapi hal ini dapat dihapus bila digunakan dalam ruangan. Layar wire mesh dapat dilepas dengan mudah dipasang di bawah sumber cahaya untuk mengecualikan serangga yang lebih besar.
Perangkap ini beroperasi dari sebuah baterai 12 v mobil standar. Sebuah pilihan tabung lampu neon yang tersedia, misalnya putih hangat, siang hari atau sinar UV, yang beroperasi melalui pemberat transistor terbungkus dalam kasus logam gemuk. Sebuah motor kecil di bawah cahaya menarik hasil tangkapan ke dalam kain dilepas pengumpulan tas, yang memiliki bukaan seperti celah besar untuk memberikan akses gratis untuk mengosongkan perangkap. Pengenalan segumpal kapas basah, dilapisi kertas isap, di bagian bawah tas membantu menangkap serangga hidup. ( Michael, 1994 : 227).
Cara lain yang memungkinkan untuk mengumpulkan spektrum spesies, adalah penggunaan perangkap-cahaya yang karena sangat baik untuk serangga. ini secara luas digunakan oleh ahli entomologi mempelajari serangga terbang seperti Lepidoptera, Coleoptera, Ensifera atau Heteroptera.. Namun Metode ini tidak terlalu cukup untuk phasmids dan biasanya serangga dikumpulkan membatasi untuk spesimen tunggal spesies baik terbang dan yang tidak mungkin ditemukan. Umumnya jantan menunjukkan kecenderungan kuat menjadi tertarik terhadap cahaya dan dalam beberapa kasus banyak serangga lain mungkin lebih menarik daripada phasmids tunggal.
Fungsi dari perangkap-cahaya cukup sederhana. Salah satu kebutuhan cahaya yang kuat-bola lampu (jika mungkin bola superactinic atau hitam-cahaya), yang dipasok dengan listrik dengan menggunakan generator dan putih yang besar, mencerminkan permukaan (kain putih atau dinding). Sedikit pembukaan mengangkat atau asrama hutan telah terbukti menjadi daerah yang paling memadai, karena memungkinkan serangga untuk melihat cahaya dari kejauhan. Waktu yang paling produktif-span di daerah tropis tampaknya antara 11 dan 12 WIB.
Bila lampu-perangkap sepenuhnya terinstal, kesabaran diperlukan. Sering dibutuhkan  berjam - jam , kecuali dari serangga lainnya incountable, yang phasmid pertama adalah tertarik oleh cahaya. Apakah juga merupakan ide yang baik untuk pencarian vegetasi sekitarnya juga, beberapa serangga mungkin tidak secara langsung duduk di permukaan enlighted tapi di semak sedikit enlighted dekatnya. (Busnia, 2006 : 115).
Light Trap adalah hasil kolaborasi antara Jonathan Gatto dan Mike Thompson Studio Atùppertù: Pekerjaan yang menawarkan pendekatan baru yang radikal untuk desain pencahayaan. Menggunakan pigmen photoluminescent untuk menangkap dispersi cahaya, mengubah limbah energi dalam suatu sumber penerangan lebih lanjut. fotoluminesen yang sebenarnya, adalah proses di mana energi yang diserap oleh suatu zat yang secara bertahap dirilis sebagai cahaya.      ( Gatto, 2009 : 1).
Pada dasarnya perangkap ini terdiri atas lampu pemikat, corong dan botol tempat penampung. Serangga dating karea tertarik pada cahaya lampu dan akan jatuh melalui corong kedalam botol yang berisi larutan pembunuh. Perangkap ini dilindungi dari hujn dengan membuat suatu atap bebrbentuk kerucut.
Perangkap jenis ini  terutama digunakan untuk menangkap serangga – serangga yang tertarik pada cahaya, seperti ngengat , beberapa jenis kumbang, kepik, lalat dan serangga lainnya. Light trap ini juga dapat digunakan untuk pendugaan populasi suatu jenis serangga atau untuk mengendalikan serangga hama yang menyerang suatu jenis tanaman, seperti ngengat pengerat batang padi  ( dengan catatan pada bagian botol atau tempat penampung langsung dicampurkan insektisida atau bahan pembunuh lainnya.) ( Jumar, 2000 : 223).



D.    Alat dan Bahan

1.      Bola lampu (4 warna)
2.      Kabel
3.      Peting lampu
4.      Botol aqua (ukuran besar)
5.      Botol film/ botol sampel
6.      Lakban
7.      Minyak goreng
8.      Pancang
9.      Tali Rafia


E.     Cara Kerja
1.      Ambil kabel sepanjang 200 cm, buatlah  4 rangkaian untuk  4 warna lampu yang berbeda dengan jarak 50 cm tiap bola lampu.
2.      Lalu beri lakban disetiap sambungan untuk keamanan kerja.
3.      Pasangkan peting lampu pada tiap ujung rangkaian.
4.      Botol aqua ukuran besar di potong pada bagian dekat kepala botol untuk memasukkan peting lampu dan kabel.
5.      Setelah itu, botol juga dilobangi pada bagian dekat lampu agar serangga bisa masuk kedalam botol.
6.      Isikan minyak goreng sampai tergenang, kira – kira 2 cm.
7.      Pasang kabel beserta bola lampu pada tonggak yang kokoh seperti pancang setinggi 2 – 3 m.
8.      Light trap ini dipasang pada 2 tempat yang berjauhan.
9.      Pengambilan sampel 1 x 24 jam dan dimasukkan dalam botol sampel/ botol film.



F.      Hasil Pengamatan


1.      Tempat 1 ( Di samping tenda konsumsi )

No

Lampu warna
Hewan yang didapat
1.       
Merah
Ngengat(117)
2.       
Hijau
Ngengat(58), nyamuk(1)
3.       
Biru
Ngengat(77), nyamuk(3)
4.       
Kuning
Ngengat(89)

2.      Tempat 2 ( Di samping tenda pendidikan )
No.
Lampu warna
Hewan yang didapat
1.       
Merah
Ngengat(34), Kepik(1)
2.       
Hijau
Ngengat(45), Nyamuk (2), lalat (3)
3.       
Biru
(ngengat(27), Capung hijau kecil (1)  dan lalat (3)
4.       
Kuning
Ngengat(91)





G.    Pembahasan

Pada pengamatan di lokasi Pertama yaitu dekat tenda konsumsi di dapatkan pada lampu dengan bewarna merah terdapat jumlah serangga paling banyak ditemukan yaitu 117 ekor ngengat. Pada urutan kedua terdapat pada lampu bewarna kuning dengan jumlah ngengat yand di dapat 89 ekor. Dan pada lampu bewarna hijau dan biru terdapat dua jenis serangga yaitu ngengat dan nyamuk. Pada lokasi pertama ini lampu yang memiliki paling sedikit reaksi terhadap serangga yaitu warna hijau. Dimana didapatkan 59 ekor serangga terdiri dari 58 ekor ngengat dan 1 ekor nyamuk.

Sedangkan pada lokasi kedua yaitu dekat tenda pendidikan di dapatkan bahwa pada lampu bewarna kuning dapat menarik perhatian serangga lebih banyak dibanding warna lainnya. Pada botol aqua di bawahnya didapatkan 91 ekor ngengat. Dan warna lampu kedua yang disukai serangga adalah warna hijau sebanyak 50 ekor, yang terdiri dari 45 ekor ngengat, 2 ekor nyamuk dan 3 ekor lalat. Dan warna lampu yang menarik sedikit perhatian serangga adalah biru yaitu 31 ekor serangga terdiri dari 27 ekor ngengat, 1 ekor capung hijau kecil dan 3 ekor lalat.

Dari hasil pengamatan di atas terlihat bahwa serangga yang sangat menyukai cahaya lampu yaitu ngengat. Dan warna yang umumnya di sukai oleh serangga tersebut adalah warna kuning adan warna merah. Diantara lokasi 1 dan lokasi 2 memiliki perbedaan pada warna lampu yang paling menarik bagi serangga dan paling tidak direspon serangga. Hal ini mungkin disebabkan oleh jarak antara bola lampu 1 dengan yang lainnya tidak cukup jauh, sehingga serangga tidak begitu melihat perbedaan warna diantara 4 warna lampu tersebut.




H.    Kesimpulan

1.      Ada 5 jenis serangga yang terdapat pada pengamatan light trap.
2.      Serangga yang paling banyak ditemukan pada pengamatan light trap adalah ngengat.
3.         Warna lampu yang paling menarik perhatian serangga pada lokasi 1 adalah warna merah dan paling tidak direspon warna hijau.
4.         Sedangkan pada lokasi 2, warna yang paling menarik perhatian serangga adalah warna kuning dan warna paling sedikit direspon warna biru.
5.         Perbedaan warna yang paling menarik dan paling tidak direspon kedua lokasi berbeda, hal ini disebabkan jarak antara bola lampu yang kurang jauh.




















DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2009. http://www.uky.edu/Ag/Entomology/ythfacts/4h/unit2/hotm&ult.htm Di unduh  tanggal 18 mei 2011.
Busnia, Munzir. 2006. Entomologi. Padang : Universitas Andalas press.
Gatto, jonathan. 2009. http://www.designwarrior.net/light-trap-lamps-jonathan-gatto-and-mike-thompson/  Di unduh  tanggal 18 mei 2011.
Jumar. 2000. Entomologi. Jakarta : rineka cipta.
Michael, P. 1994. Metode ekologi untuk penyelidikan ladang dilaboratorium. Jakarta : Universitas indonesia press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar